rozikin blog

Berbagi Pengalaman Online

Saturday, October 20, 2012

Ini Tentang Seorang Ibu Pilihan Tuhanku

ibu pilihan Tuhan
Hari ini aku merindukanmu. Dan mengingat masa-masa yang tertinggal dibelakang. Saat kabut jelaga selubungi jalan membentang . Dan genggam asa dikepal terus samar meredup. Bahkan angan mulia cuma menyisa cerita. Maka bersama naugan cinta dan lantunan doa.Milikmu, seorang mulia yang terpilih untukku. Maka segenap bayang buram menjadi terang. Dan nuansa kelam menjadi benderang.

Wahai penjuru alam, dengarlah ceritaku!
Ini adalah tentang seorang Ibu pilihan Tuhanku.
Yang daarinya, kuhimpun makna sabar dan kasih sayang.

Hari ini. Pada layar dunia yang terus berkibar. Meski tak sanggup terkikis rintang yang makir bertebar. Sedang warna kelabu tak henti lumuri hari. Dan berbekal baluran kasih serta untaian ridha. Milik seorang wanita penuh kasih  yang terkirim untukku. Sungguh! telah terhalau galau oleh percikan kasih. Telah terhempas ragu dalam sentuhan sayang. Hingga keruh berganti jernih, dan pekat menjelma cemerlang.

Wahai segala makhluk, simaklah kisahku!
Ini tentang seorang Ibu pilihan Tuhanku.
Yang olehnya, kutemukan kemilau dijalan cinta.

Kuharap esok hari. Saat asa hakiki mengukuh didasar sanubari. Dan cinta sejati tak perlu diragui lagi. Semoga akan selalu terbit cahaya langit ditepi hari. Agar terus kulukis gurat damai bagai lembut hatinya. Supaya bisa kukirim rasa rinduku untuk selalu disampingnya. Sebab waktu yang tersisa. jelas tak kan sanggup membayar derai air mata yang terlanjur tumpah. Dan jatah usia di genggaman. mustahil lunasi segala penat yang terangkat. Bahkan bila jiwa  raga yang kupunya, tak sanggup menebus dera masa-masa sembilu itu.

Saat segala yang terukur, tak bisa imbangi khusuk  tahajudnya di sepanjang malam. Dan segala yang ternilai milikku, tak jua mampu genapi deru debamnya di bawah terik mentari selama itu. Disini, hanya rasa cinta serta doa yang bisa kutitip. Cuma sesalan maaf terdalam yang sanggup kubisik. Dan sebelum sesal menjadi tak berarti, hingga terambil sudah anugrah tak terperi. Maka kusampaikan hasrat diri yang lama terpendam di hati :

Terimakasih telah menjadi Ibu terbaik milikku. Terimakasih untuk pernah menjadi  bagian paling indah dalam hidupku. Maafkan untuk segala rasa perih yang telah kutoreh dalam hatimu. Maafkan buat setiap tetes air mata yang kutumpahkan.

Doakanku agar menjadi kebanggaanmu di akhirat nanti.
Doakanku agar bisa menjadi hamba bijak yang makin berarti.
Doakanku agar sanggup menjadi kunci bagi pintu kamar-kamar surga milikmu.

Duh Rabbi, ampuni aku karena kelemahanku menjaganya. Maafkan ketidakberdayaanku untuk mengasihinya lebih baik. Sungguh! Besarnya derita miliknya karenaku, takkan sanggup kutebus bahkan bila nafas sampai diujung batas. Perihnya bentang kehidupan miliknya, takkan mungkin bisa terbalas lunas, sebab segala milinya telah tergadai hanya untuk hidupku. Dan hari-harinya tak pernah lepas dari keluh dan lukaku.

Maka terimakasih padaMu atas kehadiran seorang Ibu yang Kau pilih untukku. Syukurku bagiMu dengan mengirimkan seorang Ibu mulia bagiku.

Harapku satu untukMu selalu: Jadikanlah tiap tetes keringatnnya menjadi wewangian paling semerbak dikediaman akhirnya kelak. Jadikanlah samudera air mata miliknya, menjadi madu bagi hidangannya di jannahMu. Serta jadikanlah gurat lelah di wajahnya. sebagai tanda bagi malaikatMu untuk menjemputnya penuh cinta. Senyumlah untuknya, Tuhan! Rengkuh tubuh letihnya dalam genggam kukuhMu. Hingga saatnya kelak, akan Kau baringkan dia dalam bening lautan cintaMu.

Duhai Ibu, lihatlah takdirku! Ini adalah tentang Engkau, seorang Ibu pilihan Tuhanku. Yang olehmu, telah kurangkai makna sejati hidup dijalannya. Serta terurai sudah hakikat duka dan gembira.

Duhai Ibu, inilah anakmu! Cuma cinta yang takkan pernah mati untukmu. Kemarin, hari ini atau esok nanti. Selalu kukasihi dirimu dalam segenap hidupku. Semoga Rabb pemilik jiwa selalu menjagamu. [haikal hira habibillah] sumber gambar.
Back To Top