rozikin blog

Berbagi Pengalaman Online

Friday, October 19, 2012

Jealous Limiting Vs Generous Growing

Jealous Limiting Vs Generous Growing
Ada dua cara dalam memandang kehidupan yang dapat mempengaruhi perilaku kita dan sangat terlihat ketika kita berhadapan dengan orang lain.  Salah satunya (Generous-Growing Mentality) adalah sikap seseorang yang murah hati dan senang mengembangkan/menyenangkan orang lain. Seorang pemimpin yang memiliki sikap ini akan sukses dalam memimpin kelompoknya.

Sedangkan cara memandang yang kedua (Jealous-Limiting Mentality) adalah sikap seseorang yang iri hati dan selalu membatasi orang lain berkembang/senang. Setiap orang yang memiliki sikap ini akan banyak menemui kesulitan dalam memimpin orang lain dengan sukses.


Berikut ini adalah penjelasan secara rinci dalam sikap Generous Growing (GG) dan Jealous Limiting (JL).


   1. Sikap Jealous Limiting (Iri Hati yang Membatasi)


Orang yang memiliki sikap seperti ini percaya bahwa sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan sangat terbatas, sehingga ia sulit berbagi dengan orang lain. Ia merasa tidak senang apabila melihat ada orang lain memiliki "lebih" dari apa yang di milikinya, karena caranya berfikir bahwa orang ini seolah-olah telah menyainginya.

Orang yang memiliki sikap Jealous Limiting selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Mereka selalu ingin "memiliki lebih" atau "merasa lebih" dari orang lain. Harga dirinya sangat ditentukan apakah ia merasa lebih unggul, lebih sukses, lebih terpandang, dan lebih hebat dari orang lain. Oleh karenanya ia sering menghalangi orang lain untuk berkembang atau untuk meraih kesuksesan karena ia tak ingin lebih diungguli.

Orang yang memiliki sikap Jealous Limiting tidak suka berbagi apapun dengan orang lain, termasuk kekuasaan, penghargaan, kesempatan-kesempatan atau keuntungan. Ia cenderung untuk menguasai sesuatu hanya untuk dirinya sendiri sekalipun dengan orang yang telah membantunya ia tetap sulit untuk berbagi. Ia merasa tidak nyaman dan berbahagia ketika ada orang di sekelilingnya lebih sukses atau lebih populer walaupun orang tersebut adalah teman dekatnya. Mungkin dalam hati ia berharap bahwa orang tersebut akan gagal, atau mengalami suatu musibah, dan ia akan senang kalau memang demikian.

Orang yang memiliki Jealous Limiting tidak suka bila ada orang lain yang tidak sependapat dengannya. Ia merasa bahwa orang-orang yang tidak sependapat dengannya dianggap tidak loyal dan telah menantangnya. Ia lebih menyukai bekerja dengan orangorang yang lemah yang tidak akan bertanya atau menantang dirinya.

Orang yang memiliki sikap Jealous Limiting selalu melihat inisiatif-inisiatif dan ide-ide orang lain sebagai ancaman. Ia lebih menyukai jika semua ide-ide dan inisiatif-inisiatif hanya datang dari dirinya sendiri.

   2. Sikap Generous Growing (Murah Hati yang Mengembangkan)

Orang yang memiliki sikap Generous Growing percaya bahwa dalam kehidupan ini ia tidak perlu membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Ia merasa aman dan bahagia dengan dirinya. Hal yang membuatnya senang jika ia memiliki kesempatan untuk berbagi pengetahuan, keuntungan, kesempatan-kesempatan, kekuasaan dan kebahagiaan dengan orang lain.

Ia berbahagia bila melihat orang lain tumbuh dan berkembang, dan ia juga mendapat kepuasan bila secara aktif ia mampu membantu orang lain untuk menjadi lebih baik. Ia senang bila orang lain mampu membuat keputusan-keputusan pada batas tanggung jawab yang mereka miliki. Ia juga menghargai perbedaan-perbedaan pendapat, dimana perbedaan-perbedaan itu dilihat sebagai aset daripada sebagai ancaman. Ia dengan mudah dapat bekerja dengan orang lain yang tidak selalu mempunyai pandangan-pandangan yang sama. Dampaknya, seseorang dengan sikap "Generous Growing" mampu menciptakan rasa percaya diri yang tinggi dan kreatif kepada orang lain atau juga anak buah jika ia seorang pimpinan kelompok.organisasi yang dipimpinnya, dan lingkungan yang mendukung sehingga lebih sukses dalam bekerjasama.
Sumber gambar klik disini.

Salam sukses!
Back To Top