Berikut ini adalah ciri-ciri manager yang lemah, dalam suatu organisasi hal ini harus dihindari atau diperbaiki agar organisasi dapat berkembang dengan baik.
Seorang manager yang lemah tidak mampu tampil sebagai seorang manager yang dihargai. Pada tampilan kesehariannya, dia seolah olah tak berbeda dari anak buahnya karena dia kurang mampu menunjukan peran-peran managernya, seperti memberi interuksi/delegasi dan memberi teguran. Dia tidak mampu tampil sebagai seorang manager yang dapat diandalkan oleh anak buahnya maupun oleh atasannya.
Seorang manager yang lemah memiliki sikap "kalah-menang" terhadap anak buahnya dan sering "terlalu lemah" terhadap mereka. Dia jarang/tidak mampu menegur kesalahan-kesalahan anak buahnya yang tidak menegakkan disiplin. Dia percaya bahwa "lebih baik saya diam, demi menjaga ketenangan dan menghindari konflik". Dia tidak pernah menunjukkan rasa kecewa atau marah terhadap anak buahnya, walaupun dia sendiri sering merasa stres karena pekerjaan tidak pernah selesai dengan baik, atau malahan terkadang dia mengerjakan pekerjaan yang seharusnya menjadi tugas abak buahnya.
Seorang manager yang lemah tidak memiliki keberanian untuk memberi interuksi atau pedoman. Hasilnya, anak buahnya selalu merasa bahwa "semuanya OK OK saja". Dia juga tidak merasakan adanya kebutuhan untuk berkembang atau bekerja keras. Seorang manager yang lemah mungkin banyak mengerjakan pekerjaan anak buahnya daripada memimpin mereka. Dia juga tidak mampu melibatkan anak buahnya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tetapi semuanya dikerjakan sendiri. Dia tidak punya ketegasan untuk memberi interuksi atau pedoman yang jelas.
Dalam menghadapi manager yang lemah, anak buah mungkin mengambil kesempatan dengan membuat tuntutan-tuntutan yang tidak masuk akal terhadapnya, misalnya : agar seseorang tidak dibebani lembur, agar seseorang tidak ditegur ketika ia datang terlambat, dsb. Seorang manager yang lemah sering tertekan dan bingung karena dia menerima terlalu banyak tuntutan-tuntutan dan permintaan-permintaan dari anak buahnya tanpa berani mengatakan tidak.
Manager yang lemah tidak punya rasa percaya diri untuk memberikan umpan balik terhadap penampilan kerja anak buahnnya. Dia tidak dapat menghargai atau menegur mereka. Dengan demikian, anak buahnya tidak mengetahui apakah penampilan kerjanya sudah memuaskan atau belum.
Jika hal-hal tersebut diatas terjadi pada organisasi atau perusahaa Anda, maka alangkah sebaiknya Anda harus segera memperbaikinya dengan cara melakukan pembelajaran-pembelajaran atau training kusus management agar dapat dengan segera masalah tersebut dapat teratasi, jika tidak maka perusahaan Anda akan mengalami suatu kerugian yang juga berdampak pada kemerosotan performa perusahaan.
Salam sukses bagi para pembaca!